Menanti dan menunggu dengan penuh pasrah
Tidak sabar membalut rasa yang berdarah
Bukan mudah bagiku untuk menyerah
Walaupun bukanlah aku seorang Siti Khadijah
Satu penyiksaan yang bakal merobek tangkai jiwa
Suatu penderitaan yang menghuni hati buat sekian lama
Penantian yang sungguh memijak rasa
Kepayahan yang tak terungkap dek kata-kata
Paradigma kehidupan terus berputar
Sedangkan aku masih belum sedar
Erti Kekuasaan yang Maha BESAR
Mengajak aku supaya bersabar
Bukan kata-kata hanya mainan
Bukan perasaan yang jadi tuntutan
Tetapi Ketulusan yang akan dipamerkan
Daripada bibit rasa yang cukup menenangkan
Masih jelas bintik-bintik cahaya
Di sebalik tirai yang menutupi jendela
Menghangatkan jiwa yang makin tidak selesa
Menyilaukan pandangan yang suram tidak bermaya
Kalau dia yang ku nanti
Maka dia yang ku rindui
Jika masa terus berlari
Biarlah aku terus menyendiri
Kerna kau tidak akan menoleh ke belakang
Memandang walau sekilas dengan penuh pengharapan
Aku cuba untuk faham
Kerna aku tahu aku tidak akan menang
Aku menanti, menanti dan terus menanti
Sedangkan kau terus berlari, berlari dan berlari
Aku berharap muncul keajaiban suatu hari nanti
Saat kau menoleh dengan penuh rasa simpati
Jika benar kau tercipta untukku
Maka kau pasti milikku...
13 years ago
2 comments:
wah..sungguh menyentuh perasaan ku sendiri..sabar menanti,diriku sendiri sudah tidak mampu menanti tapi apakan daya kerna hati,daku harus menanti dan menanti...daku kagum mendapat dirimu sbagai kwnku yg banyak bersabar...but...jeng3...dirimu perlu mengawal perasaanmu sendiri..jgn cengei sgt bila moody tu dtg huhuhu
Sabar selagi mampu bersabar...
tp bila hati ini sudah tidak bisa mengawal rasa..Bisa sahaja kesabaran itu hilang..kesabaran yg terbendung ibarat air yg bertakung di dalam awan..bila sampai masanya, awan itu juga tidak mampu menampung air yang makin menyesakkan ia,maka bercucuranlah air itu menimpa bumi..anda faham maksud itu...=)
Baik...saya akan cuba mengawalnya..heheh! TQ 4 da advice...
Post a Comment